TERNODAINYA KATA “MERDEKA”


Renungan Setengah Abad Lebih Indonesia Merdeka

Sepirit kemerdekaan yang diperkuat oleh pemakaian umum sejak revolusi yaitu kata “Bung” sebagai nama depan seseorang seperti “Bung” Karno, “Bung” Hatta merupakan evolusi penggunaan kata “citoyen/citoyenne/citizen” dalam revolusi Prancis, ataupun “Kamerad“ dalam Revolusi Rusia.
Kemerdekaan Indonesia dirayakan dengan semangat kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan. Akhir dari suatu bentuk kolonialisme yang menimbulkan harapan kuat dikalangan Rakyat Bawah “Buruh, Petani dsbatas bentuk bentuk diskriminasi sosial yang dimimpikan sirna.
MERDEKA kata yang selalu terpekik diruang publik, peringatan kemerdekaan Republik Indonesia yang tak lagi dapat mengguncang Hati Anak Bangsa yang Berkuasa. Apakah penyebab hati para penguasa tak bergetar?
Kata “merdeka” sendiri mempunyai makna “Sakral”, “Bijak”, atau “Terpelajar” yang diambil dari kata Sansekerta “Maharddika” yang kata tersebut dalam bahasa jawa kuno “Kawi” sering di pakai untuk merujuk pada “orang terpelajar”. Maka kata “MERDEKA” dimaksudkan “agar orang-orang dari berbagai kelas dan kelompok  berbagi impian yang sama agar diperlakukan yang sama tanpa pandang status sosial”. – Steenbrink –
Namun kini kata “Merdeka” telah surut makna bahkan ternodai, para penguasa tak lagi ingat akan amanah PANCASILA, UUD 1945. Yang kecenderungan para penguasa melakukan konspirasi untuk kepentingan golongan.
Terbukti bahwa timbulnya gerakan separatis, gerakan perlawanan, bahkan teror salah satu alasanya adalah ketidak adilan bagi seluruh rakyat indonesia. Contoh Teror papua; dikarenakan masyarakat papua tak pernah merasakan rasa kemerdekaan, mulai dari sisi Insfratruktur dll, yang tidaklah merata padahal satu sisi Sumber daya Alam papua dieksploitasi, dan masih banyak lagi daerah-daerah di NKRI yang terlupakan Kemerdekaannya.
Belum lagi ketidak mandirian pemerintah terhadap pinjaman luar negeri yang berakibat politik baik secara langsung maupun tidak, yang dirasakan efeknya dalam jangka panjang.
Atau Mungkin indonesia butuh kemerdekaan dan proklamsi yang baru;

Proklamasi II
Kami rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaan yang sesungguhnya
Hal-hal mengenai penindasan, pemanfaatan dan kesewenang wenangan pemerintah yang berkuasa harus segera dihentikan dengan seksama
dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Djakarta hari 17 bulan 08 tahun 2012
Atas nama ketidak adilan

RATU ADIL

4 Responses to "TERNODAINYA KATA “MERDEKA”"