Kinerja perdagangan Indonesia tahun 2011-2012 mengalami penurunan,
seiring dengan laju pertumbuhan perdagangan dunia yang diperkirakan
terus menurun. Penurunan kinerja perdagangan dunia tersebut, mulai
berdampak terhadap ekspor Indonesia yang ditandai dengan melemahnya laju
ekspor nasional yang mulai dirasakan sejak November 2011.
Menurut data dari organisasi perdagangan dunia (WTO), laju
pertumbuhan perdagangan dunia pada 2011 hanya mencapai 5,0% atau menurun
tajam dibanding 2010 yang mencapai 13,8%. Sedangkan pada 2012, laju
pertumbuhan menjadi 3,7% atau berada dibawah rata-rata pertumbuhan
selama 20 tahun terakhir yang mencapai 5,4% pertahun. Penurunan
tersebut disebabkan oleh persoalan global seperti krisis utang Eropa,
bencana alam di berbagai negara, seperti tsunami di Jepang, banjir
Thailand dan bencana di China, serta ketidakstabilan politik dan
keamanan di Libya, Mesir dan Tunisia yang mengganggu pasokan minyak
dunia.
Pertumbuhan nilai atau volume ekspor-impor rata-rata pertahun atau tren
pertumbuhan jangka panjangnya menjadi indikator utama untuk mengukur
kinerja perdagangan Indonesia. Kinerja ekspor Indonesia yang positif
dapat dilihat dari laju pertumbuhan rata-rata pertahunnya yang relatif
tinggi dibandingkan negara-negara pesaingnya, atau oleh tren pertumbuhan
jangka panjangnya yang meningkat. Tren pertumbuhan jangka panjang yang
meningkat mencerminkan perubahan jangka panjang yang positif dari
tingkat daya saing produk tersebut didalam perdagangan global.
Necara perdagangan non migas Indonesia pada Januari-April 2012 surplus
US$ 3.288,7 juta, atau menurun 62% dibanding periode yang sama 2011
yang mencapai US$ 8.688,5 juta. Ekspor non migas Indonesia Januari-
April 2012 mencapai US$ 51.151,9 juta, atau meningkat 2,25% dibanding
periode yang sama 2011 sebesar US$ 50,024 juta. Sementara, nilai impor
Indonesia pada Januari - April 2012 mencapai US$ 47.863,1 juta, atau
meningkat 15% dibanding periode yang sama 2011 sebesar US$ 41.335,6
juta.
Tabel 1 : NERACA PERDAGANGAN INDONESIA TOTAL (Nilai : Juta US$)
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah Kementerian PerdaganganKeterangan:
*) Angka sementara
**) Impor Termasuk Kawasan Berikat
Sementara itu, data World Economic Forum (WEF), dalam Global
Competitive Index (GCI) 2011/2012, menempatkan daya saing global
Indonesia pada peringkat ke-46, menurun 2 poin dari 2010/2011.
Peringkat tersebut menempatkan Indonesia pada peringkat ke-5 di ASEAN
setelah Singapura yang berada pada peringkat ke-2 dunia, Malaysia
peringkat ke-21, Brunei Darussalam peringkat ke-28 dan Thailand pada
peringkat ke-39. Khusus dengan China, neraca perdagangan non migas
Indonesia periode Januari-Maret 2012 mengalami defisit sebesar US$
1,65 juta.
Table 2 : Neraca Perdagngan RI - China
Sumber : Badan Pusat Satistik, diolah Kementeraian Perdagangan
Pada April 2012 neraca perdagangan non-migas Indonesia mengalami
defisit sebesar US$ 17,9 juta. Jika penurunan kinerja ekspor tersebut
terus berlanjut, dikhawatirkan akan berdampak terhadap perekonomian
Indonesia, mengingat kontribusi ekspor terhadap pembentukan Produk
Domestik Bruto cukup signifikan yakni sekitar 25%. Selain itu, penurunan
ekspor juga akan menimbulkan persoalan bagi perekonomian Indonesia,
seperti berkurangnya cadangan devisa, terjadinya gejolak nilai tukar
rupiah, kolapnya industry, dan meningkatnya pengangguran di dalam
negeri. Oleh karena itu perlu adanya kebijakan fiskal dan moneter yang
positif dan diimbangi dengan stabilitas politik dan keamanan.
mr. x
0 Response to "LAJU PERDAGANGAN INDONESIA MELEMAH"
Posting Komentar