Disampaikan
Dalam Diskusi Bebas Komunitas Rewangan
Oleh : E Budi
Bejoe (bejat)
Pada abad 10 dan 11 mulai dikenallah Syiah
sebagai ajaran Syiah Dua Belas (itsna
‘asyariyah) yang bisa juga di sebut penganut imam kedua belas. Penyebutan syiah sendiri dikhusukan pada
orang yang menolak Umayyah dan Abbasyiah sebagai pemimpin umat islam
yang syah, dikarenakan sejak kematian Muhammad SAW kepemimpinan Umat Islam
telah diturunkan kepada Ali serta keturunannya. Yang dalam perjalanannya
mempunyai pemahaman bahwa Imamah merupakan
suatu keniscayaan dalam keyakinan.
Syiah juga mempunyai tujuan politik yaitu
memiliki pemimpin yang sejati yang diakui dan ditaati, ketika hal itu belum
terjadi maka tidak ada yang disebut sebagai imam
atau pemimpin sejati dalam umat islam. Dalam syiah juga terbagi menjadi beberapa
kelompok, salah satunya adalah Syiah
Zaidiyah yang paling aktif melakukan perlawanan dan berkomitmen pada
pemberontakan bersenjata dan meyakini bahwa pemimpin sejati adalah orang yang
memeroleh kekuasaan dengan cara ini.
Indonesia sebagai negara dengan dasar
Pancasila serta menggunakan sistem kepemerintahan Demokrasi, yang sebagian
besar penduduknya adalah islam baru-baru ini terjadi konflik keagamaan antara Sunni Vs Syiah, yang oleh banyak media
dan para politikus, ulama serta pengamat
bahkan kalangan Mahasiswa dijadikan bahan kajian diskusi serta perdebatan.
Herannya – bagi penulis; red –
mengapa baru sekarang dijadikan bahan kajian dan perdebatan serta
analisa-analisa kenegaraan, padahal para
pemimpin, politikus dan ulama terdahulu juga telah menggunakan ajaran – ajaran
syiah dalam penerapan kenegaraan.
Sebagai contoh dalam kalangan Pondok
Pesantren; seorang Kiyai atau Pimpinan pondok adalah Imam Sejati bagi Para santri
dan Uztat, apapun yang dikatakan dan dilakukan oleh Kiyai tersebut adalah
sebuah kebenaran – atas kuasa Allah –
yang harus ditaati oleh para uztat dan santri-nya jika tidak maka yang terjadi
adalah kemurtatan.
Contoh lain dalam kenegaraan; 1) Ketika masa
orde lama Ir. Soekarno memimpin negeri ini maka terjadilah konspirasi besar
para Jendral, Ulama, Tokoh Masyarakat, politikus bahkan - mahasiswa
pun digunakan sebagai alat - untuk menggulingkan Kepemimpinan sejati Rakyat
Indonesia. 2) Runtuhnya kekuasaan Orde lama menuju orde paling baru – reformasi - yang ketika itu di pelopori para intelektual
muda, yang lagi – lagi menjadikan pion mahasiswa atas nama rakyat. 3)
Lengsernya kepemimpinan Gusdur - Pada
saat pemilahan umum Megawati memenangkan suara namun dalam sidang Istimewa menetapkan
Gusdur sebagai Presiden – yang oleh
beberapa pengamat politik ketika itu ditafsirkansebagai akal-akalan para Politikus Senayan untuk meraup
keuntungan materi, dari sisi kesederhanaan dan tawadu’ nya Gusdur.
Yang ketika dikaji dan di cermati; semua
gerak perubahan – konspirasi pelengseran
para pemimpin negeri - dari orde lama menuju orde baru menjadi orde
reformasi kemudian orde paling baru adalah ajaran atau faham – faham Syiah; Zaidiyah - yang
paling aktif melakukan perlawanan dan berkomitmen pada pemberontakan bersenjata
dan meyakini bahwa pemimpin sejati adalah orang yang memeroleh kekuasaan dengan
cara Kudeta –.
Bahan
Bacaan :
1.
Pemikiran politik islam
2.
Sejarah indonesia 1,2,3
3.
Sejarah reformasi indonesia
0 Response to "SYIAH ADALAH DARAH DAGING INDONESIA"
Posting Komentar