OLEH E BUDI BEJO (BEJAT)
Kejahatan, Kebohongan, ketidakadilan, dan kesewenang-wenangan akan lenyap/sirna jika manusia dimuka bumi masih konsisten mengamalkan ajaran-ajaran kebaikan dari intisari kitab-kitab Allah.
hal ini bersumber pada fenomena konfrontatif dengan kecenderungan menafik-kan atau reinterpretasi terhadap intisari ajaran Kebaikan hidup (bukan wahyu Tuhan) yang secara umum lebih bersahabat. teologis ini mungkin diperkuat oleh penekanan terhadap sejarah konflik dunia (baik islam, non-islam) dengan sederet ayat-ayat alquran yang mengusung makna konfrontatif serta sederet ayat-ayat alquran yang mengusung makna perdamaian.
seperti ayat-ayat bibawah ini yang kesemuanya itu ditafsirkan oleh beberapa kelompok (yang diduga sebagai gerakan terorisme indonesia) sebagai dasar konfrontratif perlawanan sebgai jalan jihad fisabilillah (baca;the thematic encyclopaedia, the country a god)
(qs.7;16-17, qs.4;76 dan 101) adalah sebuah keniscayaan konflik dunia
(qs.3;118) prilaku Kebencian yang tak pernah sirna
(qs.8;15,20,86, qs.8;73) berbagai bentuk Konspirasi
disisi lain beberapa kelompok menyebutkan ayat lain yang dapat ditafsirkan sebagai dasar perdamaian dan kehidupan yang damai tanpa perang. dengan segala keistimewaan dan kesempurnaan manusia.(qs. al mulk, 2, qs. al imran , 179, qs. an nahl, 128, qs. muhammad 7, qs. an nur 21, qs. al hajj 39-40)
memunculkan asumsi bahwa konflik yang terjadi dari dulu hingga kini dapat diindentifikasi sebagai bentuk dan watak asli atau fitrah manusia (BENGIS, SERAKAH dan TIDAK SUKA PERDAMAIAN), juga mulai lunturnya daya kesempurnaan manusia(RASA dan EMPATI). walaupun telah nampak jelas bahwa krisis/konflik apapun yang berhubungan dengan islam tidaklah lepas dari rekayasa-rekayasa dunia, dalam kepentingan politik kapitalis global.
sebagai contoh krisis palestina, lebanon, bosnia, kosovo, cuprus, chechnya, khasmir, turkmenistan, somalia, eriteria, chad, pantai gading, pilipina, maluku, aceh, lampung (talangsari), papua, dan yang terbaru myanmar, sampang madura, serta suriah. dimana kaum penguasa politik perang saling beradu strategi bak bermain catur dengan menjadikan krisis/konflik diatas sebagai bahan KESENANGAN, KEGEMBIRAAN dan KECINTAAN mereka terhadap perang.
yang kemudian membangun pen-citraan atas kondisi sosial tersebut dengan wacana perdamaian, atau kampanya anti perang dan kesemuanya telah dijadikan sekenario penutup karena telah TERPUASKAN LIBIDO BERMAIN CATUR MEREKA.Seorang Ulama besar yang dihukum mati oleh pemerintah indonesia karena aksi terorisme pernah menyatakan pendapat "bahwa Qs. 6;112 itu membagi 2 golongan Setan: yaitu SETAN KASAT MATA dan SETAN TAMPAK OLEH MATA yang keduanya mempunyai watak yang sama; Yakni Permusuhan Abadi terhadap dan/untuk manusia". (baca;the thematic encyclopaedia, the country a god)
Metro, 22 Sept 2012