Status Gunung Kerinci menunjukkan penurunan aktivitas. Hari ini hanya
tercatat 106 kali gempa.
Aktivitas Gunung Kerinci, yang merupakan gunung berapi tertinggi di
Indonesia, sejak beberapa hari terakhir mulai mengalami penurunan.
Bahkan terkadang gunung tersebut tidak menunjukkan adanya aktivitas
sama sekali.Kepala Pos Pengamatan Gunung Kerinci, Herry Prasetyo, saat
dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, sejak beberapa hari terakhir tidak terlihat adanya
aktvitas yang menonjol di Gunung Kerinci."Ya, Gunung Kerinci saat ini aman-aman saja, bahkan aktivitasnya juga
mengalami penurunan," ujar Herry Prasetyo, saat dikonfirmasi via
telepon, Selasa (20/9/2011).
Perihal harta waris dalam agama Islam mendapat tempat
yang layak. Bahkan, pengajaran soal ini merupakan salah satu bagian yang wajib
dipelajari kaum muslimin
Perihal waris yang merupakan salah satu hal yang rumit ini memang semestinya
dipahami dengan baik. Sebab terkadang kita mendengar bahwa ada keluarga yang
sampai ribut karena bertengkar soal harta warisan. Soal aturan dalam Islam
bahwa laki-laki mendapatkan setengah dari harta, juga sering menjadi titik picu
rumah tangga bertengkar. Apalagi jika anak dari ahli waris sudah berkeluarga.
Hasutan dari pihak istri dan tuntutan anak-anak akan makin menambah runyam
permasalahan.
Dalam
konteks ini, dalam ada istiadat orang Semende, ada yang namanya tunggu tubang.
Tunggu tubang ini merupakan sistem kekeluargaan di mana hal untuk menjadi
pewaris jatuh kepada pihak perempuan tertua. Ini disebabkan adat Semendo menganut garis keturunan dari
pihak ibu atau yang disebut matrilineal. Misalnya, seorang ayah memiliki tiga
anak. Anak pertama atau si sulung berjenis kelamin laki-laki. Anak kedua
perempuan serta anak ketiga laki-laki. Nah, hak rumah dan tanah jatuh kepada anak
perempuan yang urutannya kedua tadi. Akan tetapi, jika tidak ada anak perempuan
bagaimana? Kalau ini yang terjadi, pewarisnya bisa diberikan kepada laki-laki
tertua atau istri dari anak laki-laki tertua. Kalaupun masih ada yang
perempuan, tetapi dia tidak mau, pilihan-pilihan tadi bisa jadi alternatif.
Yang penting, jika syarat tidak ada perempuan dalam struktur anak dalam
keluarga, semua harus dipecahkan dengan musyawarah, dengan mufakat, dengan
pemusyawaratan. Jadinya demokratis. Pada titik inilah, letak demokratis adat
dalam suku Semendo ini. Umumnya orang Semendo mewariskan harta berupa tanah,
sawah, dan rumah. Tanah di sini dalam artian yang bisa diusahakan secara
produktif. Maka itu, terkenal bahwa orang Semendo itu punya banyak ladang,
sawah, atau kebun. Bahkan, secara berseloroh, orang Semendo disebut “James
Bond” atau jeme Semende besak di kebon. Maksudnya, orang Semendo besar di
kebun. Tanah yang ada ini harus diusahakan berproduksi, tidak
boleh berhenti. Sebab, dari sinilah semua kebutuhan keluarga besar dipenuhi.
Kenapa demikian? Karena, mereka yang mendapatkan tunggu tubang tidak boleh
menjual harta dan rumah. Rumah itu akan menjadi rumah tua di mana anak beranak
akan berkumpul jika ada acara besar keluarga. Rumah itu akan menjadi simbol
bahwa bangunan itu menjadi benteng pertahanan terakhir dari semua garis
keturunan. Tidak hanya itu juga, tanah yang ada dan terus berproduksi itu juga
berguna kalau ada keluarga yang membutuhkan. Artinya, beban mereka yang menjadi
tunggu tubang ini berat. Tanah dan rumah tidak boleh dijual, sementara mereka
menghidupi keluarga sambil menjadi kepala keluarga jika ada yang membutuhkan
uang. Bisa dikatakan wajib hukumnya bagi tunggu tubang untuk memenuhi semua
kebutuhan sanak keluarganya. Contohnya begini. Keponakan tunggu tubang butuh biaya
untuk sekolah sedangkan orang tua kandung sedang tidak punya uang. Dalam
kondisi demikian, perempuan yang menjadi tunggu tubang itu wajib memberikan
uang untuk kebutuhan keponakannya tersebut. Demikian pula jika ada yang
membutuhkan.Kalaupun ada persoalan keluarga yang mendesak dan demikian penting,
perempuan yang menjadi tunggu tubang juga harus ikut memfasilitasi agar
persoalan itu segera diselesaikan.
Secara
umum demikianlah sekelumit yang dimaksud dengan tunggu tubang. Kini, sesuai
dengan judul pada tulisan yang dibuat ini, apakah dengan mekanisme adat yang
demikian, masih relevan dengan kehidupan di masa sekarang. Penulis akan
memberikan beberapa di antaranya. Pertama, kita harus tetap memandang bahwa yang namanya
aturan agama adalah mutlak. Adat harus bersendikan syariat. Benarlah kata
mereka yang bersuku bangsa Minangkabau, yang mengatakan bahwa adat basandi
syarak, syarak basandi kitabullah. Adat itu sendinya syariat, sedangkan syariat
itu adanya di kitab Allah atau Alquran.
Maka,
kalau ada orang Semendo yang dengan kuat memegang tradisi agama Islam dengan
tidak menganut paham tunggu tubang, kita juga harus bisa memandangnya secara
bijak, itu pilihan, dan kita harus menghormati. Akan tetapi, buat mereka yang
berkukuh bahwa ini adat dan harus diikuti, juga tidak menjadi masalah. Apalagi,
meskipun sudah modern, tetap saja kebanyakan orang Semendo tetap menganut adat
ini. Kalaupun tidak secara saklek, tetap saja orang tua sudah berpesan bahwa
tanah dan rumah yang mengelola si anu sambil menunjuk anak perempuan
tertuanya.Kedua, manfaat dari adanya rumah besar. Dengan ketiadaan hak dari
tunggu tubang untuk menjual rumah dan tanah, berakibat pada terpeliharanya
warisan yang bersejarah. Dengan adanya rumah tua, semua anak dan cucu masih
dapat berkumpul. Rumah tua itulah yang menjadi perlambang bahwa meskipun sudah
merantau jauh ke negara atau daerah lain, tetap ada satu rumah untuk berkumpul
bersama. Inilah nikmatnya berkumpul bersama. Coba saja bandingkan dengan
beberapa keluarga yang lain, yang begitu bapaknya meninggal, rumah dan tanah
langsung dijual untuk dibagi-bagi. Akhirnya tidak ada lagi tempat untuk
keluarga besar berkumpul. Lambang sejarah dalam keluarga juga hilang. Kenangan akan masa lalu tidak mampu lagi dihadirkan
lantaran rumah sebagai simbolnya sudah hilang. Demikian pula dengan segenap
peninggalan keluarga, mungkin foto, benda peninggalan, serta silsilah keluarga
tidak ada lagi. Dari pengalaman penulis saja, kekerabatan orang Semendo ini
cukup kuat. Ada bahkan seorang kerabat penulis yang membuat tembe. Tembe itu
garis silsilah keluarga. Dari moyang hingga cicit. Sehingga, sampai ke masa
yang akan datang, sampai ke beberapa garis keturunan, masih bisa dilacak siapa
saja kerabat yang ada. Sebuah keuntungan yang luar biasa bukan, jika dilihat dari
sisi aset keluarga. Dari sini, penulis beranggapan untuk masalah ini, ada
baiknya adat ini dikembangkan. Semata-mata agar semua keluarga punya tempat
untuk berkumpul. Ketiga, pemecahan masalah juga mudah dilakukan. Adanya
tanggung jawab yang besar dari tunggu tubang membuat permasalahan yang ada pada
keluarga besar akan terpecahkan. Tentu saja harus melibatkan tetua dari
keluarga, misalnya uwak atau paman. Sering juga kita mendengar bahwa ada
keluarga yang sulit sekali untuk memecahkan persoalan lantaran tidak ada yang
dituakan atau dimintakan saran. Dengan adanya tunggu tubang, terbuka peluang
untuk memecahkan semua persoalan dalam rumah tangga. Keempat, secara ekonomi, ada topangan. Dengan kewajiban
untuk meneruskan kebun dan ladang yang ada, membawa pengaruh pada perekonomian
keluarga besar. Memang bukan berarti keluarga yang menjadi tunggu tubang tidak
bisa menikmati, dia tetap bisa menikmati, tetapi harus juga memikirkan masa
depan pewarisnya.
Umumnya,
dengan kebun kopi atau cengkih, bahkan kini cokelat, atau pula padi, secara
ekonomi, keluarga tunggu tubang juga tidak kekurangan. Dengan berusaha, tentu
dia akan berpikir untuk meneruskan harta dan tanah ini kepada anak perempuan
berikutnya. Dari sini kita mendapat
pelajaran bahwa adat ini juga “memaksa” orang tua untuk meninggalkan harta yang
cukup. Tentu bukan dalam artian berpikir pragmatis soal harta, melainkan lebih
kepada tanggung jawab bahwa begitu dia mati, rumah dan tanah tetap hars ada
demi kelanjutan ekonomi keluarga. Model ini juga membawa pengaruh yang positif
bahwa harta yang ada benar-benar pas peruntukkannya. Tidak dipakai untuk
sesuatu yang mubazir. Atau, dijual untuk keperluan pribadi. Adanya aset ini
penulis kira merupakan langkah maju dari berpikirnya orang-orang Semendo. Bahwa
dia harus memikirkan betapa esok hari atau di tahun yang akan datang kehidupan
akan sulit. Jika tidak ditinggalkan harta dan tanah–tentunya juga termaktub
pemahaman agama dan moralitas yang baik–anak-cucu akan kesulitan dalam
mengarungi kehidupan. Sebuah proses berpikir yang visioner dan sebaiknya memang
harus terus dilakukan. Paling tidak dengan budaya tunggu tubang ini ada usaha
agar ada yang ditinggalkan sepeninggal diri orang itu. Oleh sebab itu, dari
sini saja, hemat penulis, tunggu tubang masih relevan untuk diteruskan. Sulmin Dulsari, warga Bandar Lampung bersuku Semende Kutipan Dari Surat Kabar Lampung
PAGI masih sangat dini, tetapi kesibukan di sebuah rumah
di Desa Datar Lebar, Kecamatan Semende Darat Ulu, sekitar 100 kilometer dari
kota Muara Enim, Sumatera Selatan, sudah dimulai.
RUMILASINAWATI (50) sibuk menjaga nyala kayu bakar di
dalam tungku. Berulang kali dia meniupkan udara melalui sebatang bambu.
Putrinya, Wahilah (27), sibuk mengaduk isi panci di atas tungku. Namun,
aktivitasnya itu berulang kali dihentikan oleh tangisan Sariah, putrinya yang
baru berusia dua pekan.
Mak Rum, Yu Wahilah, dan Sariah adalah tiga generasi
perempuan yang akan mewarisi tradisi tunggu tubang dalam adat masyarakat
Semende. Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia terbitan LP3ES (1997)
menyebutkan, Suku Semendo atau Semende berasal dari kata se yang berarti satu
dan mende yang berarti induk atau ibu. Masyarakat suku ini terbagi menjadi dua
kelompok, yaitu Semende Darat yang bermukim di daerah Kabupaten Muara Enim, dan
Semende Lembak yang bermukim di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Tempat bermukim masyarakat Semendo adalah dataran tinggi
yang diapit jajaran Pegunungan Bukit Barisan. Dari segi administratif, wilayah
itu termasuk dalam Kecamatan Semende Darat Ulu, Semende Darat Laut, dan Semende
Darat Tengah.
Desa Datar
Lebar berada di salah satu sudut Kecamatan Semende Darat Ulu. Di sebelah utara
terdapat Desa Cahaya Alam, desa terakhir sekaligus paling utara dari jajaran
desa di kecamatan itu. Satu-satunya jalan aspal yang menuju ke Datar Lebar
diapit oleh deretan rumah panggung.
Dengan
tradisi tunggu tubang yang mereka anut, dalam ensiklopedi tersebut masyarakat
Semendo dikategorikan sebagai salah satu penganut prinsip kekerabatan
matrilineal, sebagaimana masyarakat Minangkabau. “Sesuai dengan tradisi tunggu tubang, anak perempuan
paling tua menjadi pemegang hak warisan keluarga. Warisan berupa rumah dan
sawah itu tidak boleh dijual,” papar Muhammad, suami Mak Rum.Anak perempuan
tertua mengacu ke anak perempuan pertama yang dilahirkan dalam keluarga.
Artinya, bisa jadi anak perempuan tertua itu dalam urutan keluarga memiliki
kakak laki-laki.Tradisi yang telah berjalan selama ratusan tahun itu, lanjut
Muhammad, bertujuan untuk memastikan bahwa harta keluarga berupa rumah dan
sawah tetap bisa dimanfaatkan oleh seluruh anggota keluarga (jurai) dari
generasi ke generasi.Tradisi ini agaknya didasarkan pada filosofi bahwa
perempuanlah yang melahirkan kehidupan dan berasal dari rahim, maka perempuan
pula yang dipercaya untuk memeliharanya.
Mak Rum adalah pewaris tunggu tubang generasi ketiga.
Rumah panggung yang ditempati keluarga itu adalah rumah warisan yang sejak
dahulu kala juga ditempati oleh nenek buyut mereka. Status Muhammad sebagai
menantu yang menikahi pewaris tunggu tubang mengharuskannya “mengalah”, ikut
tinggal di rumah warisan itu.
Sejumlah
suku di Sumatera juga mengenal istilah semendo atau nyemendo. Dalam adat Orang
Rimba, suku asli di Jambi, calon menantu laki-laki terlebih dulu diuji dengan
mengabdi di keluarga pihak perempuan, sebelum para tetua mengizinkan mereka
tinggal bersama.
Ada
sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi laki-laki Semendo yang ingin
menyunting gadis pewaris tunggu tubang. Pihak laki-laki harus menyerahkan
perbie atau mahar kepada pihak perempuan. Bisa berupa seekor kerbau atau sapi,
perhiasan emas, dan peralatan rumah tangga. “Persyaratan ini harus dipenuhi. Kalau sampai akad nikah
pihak laki-laki tidak bisa memberikan persyaratan itu, dihitung utang,” tutur
Yu Wahilah. TIDAK ada kepastian, sejak kapan tradisi tunggu tubang
dijalankan oleh masyarakat Semendo. Para tetua di daerah itu menyebutkan daerah
Semendo mulai dibuka sekitar tahun 1650. Syekh Nurqodim Al-Bahardin disebut
sebagai pionir yang menurunkan masyarakat Semendo, yang mayoritas Muslim. Thohlon Abdul Rauf dalam buku Jagad Basemah Lebar Semende
Panjang (2001) menyebutkan, anak perempuan tertua sebagai pewaris tunggu
tubang, harus mampu memaknai tugasnya sebagaimana yang disimbolkan dalam
lambang adat Semendo.
Lambang
itu terdiri atas guci yang yang berisi jala, kapak, tombak, dan ember penuh
air. “Guci yang berisi berbagai peralatan itu, melambangkan seorang perempuan
pewaris tunggu tubang harus mampu menyimpan segala rahasia keluarga, baik
maupun aibnya,” ujar Muhammad.
Sebagai
anak perempuan tertua, dia harus bisa tahan terhadap segala masalah dan menjadi
ujung tombak pertahanan keluarga. Jika terjadi masalah, ibarat kapak dia harus
mampu menyelesaikannya secara adil, tidak berat sebelah. “Dia juga harus mampu
seperti jaring yang menghimpun seluruh anggota keluarga,” ucap Muhammad.Ketika
orangtuanya telah sepuh atau meninggal, pewaris tunggu tubang bertanggung jawab
atas kesejahteraan adik- adiknya yang masih tinggal di rumah itu. Dia harus
mengelola sawah, yang hasilnya digunakan untuk membiayai keperluan anggota
keluarga.Seandainya muncul permasalahan dalam keluarga, perempuan pewaris
tunggu tubang harus mendengarkan pendapat saudara laki-lakinya. Anak laki-laki,
dalam adat berkedudukan sebagai ahli meraje atau pihak yang dimintai
pendapatnya atas suatu perkara. Biasanya keputusan atas masalah- masalah besar
dilakukan oleh ahli meraje.
“Namun
jika anggota keluarga yang beradik kakak itu jumlahnya banyak, bisa dilakukan
perjanjian antarsaudara supaya tidak terjadi perselisihan tentang harta warisan
yang lain,” kata Muhammad.
MENJADI
seorang pewaris tunggu tubang tidak membuat seorang perempuan Semendo menjadi
istimewa dan berkuasa. Dalam kehidupan sehari-hari, selain harus mengurus rumah
tangganya sendiri, perempuan pewaris tunggu tubang dibebani tanggung jawab
mengelola sawah dan kebun kopi.Kewajibannya sebagai penunggu rumah dan
pengelola sawah warisan mengharuskan perempuan pewaris tunggu tubang “bertahan”
di kampung halaman mereka. Namun, menurut Wahilah, perkembangan zaman
memungkinkan bagi perempuan Semendo yang menjadi pewaris tunggu tubang untuk
keluar dari rumah.
“Ada
juga pewaris tunggu tubang yang tinggal di luar kampung karena bekerja. Tetapi,
dia tetap harus mengupah orang untuk mengurus sawah, sedangkan rumah ditempati
oleh anggota keluarganya,” ungkap Wahilah. Menurut Wahilah, hal semacam ini tidak dipandang sebagai
pelanggaran karena tidak diatur secara ketat dalam adat.Bagi
perempuan-perempuan muda di Semendo, tradisi tunggu tubang di satu sisi menjadi
semacam kungkungan baru untuk kemajuan mereka. Nasmah, misalnya, menyebutkan,
kakak perempuannya yang menjadi pewaris tunggu tubang keberatan jika harus
tinggal di kampung. “Katanya percuma sekolah tinggi-tinggi kalau hanya tinggal
di rumah. Tetapi, kakak belum berani bilang ke ayah,” ujarnya.Tradisi tunggu
tubang yang telah berjalan ratusan tahun berada di persimpangan pergulatan,
antara mewujudkan aktualisasi diri dan menjalankan kewajiban adat bagi
perempuan pewarisnya.
Manusia hidup tidak bisa lepas dari
masalah, entah itu rumah tangga, masalah pekerjaan, masalah sosial, fisik,
keuangan dan lain sebagainya. Semua mendesak untuk segera diselesaikan. Mungkin
Anda mempunyai utang yang harus segera dibayar, atau kewajiban lain untuk
dipenuhi. Ketika itu anda berada
dalam keadaan disharmoni, dan merasa segala sesuatu harus dikerjakan
dengan segera dan sekaligus. Menghadapi hal itu, kebanyakan kita menjadi panik
, mengikuti dorongan superfisial dan meninggalkan kebijakan Tuhan. Keyakinan
Anda seolah olah berkembang hebat, dan meminimalkan campur tangan Tuhan.
Padahal, dalam kondisi semacam itu, sebetulnya Tuhan sama terlibatnya dengan
ketika suasana lebih santai. Tuhan tidak mundur sedikitpun hanya karena beban
Anda sangat berat.
Ada kekuatan tak terhingga hidup dalam diri Anda, dan kekuatan yang sama
ada di semua hal yang Anda iginkan. Kekuatan itu membawa apapun yang Anda
inginkan, datang kepada Anda. Dan membawa Anda kepada apa yang Anda inginkan
itu. Inilah prinsip yang harus Anda sadari di dalam benak Anda. Proses tarik
dorong Antara apa yang Anda pikirkan dengan apapun yang Anda inginkan itu sama
kuatnya. Oleh sebab itu, sebuah pikiran yang terus ditahan di dalam
benak, pasti akan mendatangkan hal hal yang Anda inginkan, dan mengelompokkan
mereka ke sekitar Anda. Sejauh Anda menahan pikiran Anda dengan benar, semua
akan berjalan menurut pikiran Anda. Tidak ada yang bisa salah kecuali sikap
pribadi Anda, dan sikap pribadi Anda tidak akan salah jika Anda percaya dan
tidak takut.
Ketergesaan adalah ungkapan perasaan takut. Mereka yang tidak takut
memiliki banyak waktu. Jika Anda bertindak dengan keyakinan yang sempurna,
terhadap persepsi kebenaran Anda sendiri, Anda tidak akan pernah terlalu cepat
atau terlalu lambat. Dan tidak akan ada yang salah. Jika segalanya tampak
salah, jangan terganggu di dalam benak. Itu hanya tampilan luar. Tidak ada
sesuatu yang bisa salah di dunia ini kecuali pikiran Anda sendiri. Dan Anda
bisa salah kalau memasuki sikap mental yang keliru. Manakala Anda menemukan
diri Anda merasa bersemangat, khawatir, atau memasuki sikap mental tegesa gesa,
duduklah dan pikirkanlah kembali ; lakukan permainan apa saja, atau
berliburlah. Pergilah melakukan perjalanan dan semua akan baik ketika Anda
kembali. Begitu Anda masuk ke sikap mental tergesa gesa, Anda keluar dari sikap
mental kehebatan. Ketergaesaan dan takut akan memutuskan hubugan Anda dengan
akal universal. Anda tidak akan mendapat daya, kebijaksanaan, dan informasi sampai
Anda tenang kembali. Dan jatuh ke sikap tergesa melenyapkan prinsip
kekuatan di dalam diri Anda. Rasa takut mengubah kekuatan menjani
kelemahan.
Ingatlah sikap yang tenang dan kekuatan adalah dua hal yang tidak terpisah.
Akal yang tenang dan seimbang adalah akal yang kuat dan hebat. Akal yang
tergesa dan gelisah adalah akal yang lemah. Manakala Anda jatuh ke sikap mental
tergesa, Anda perlu tahu bahwa Anda telah kehilangan sudut pandang yang benar.
Anda mulai memandang dunia atau sebagian dunia sebagai sesuatu yang tidak
beres. Pada saat saat seperti ini pertimbangkanlah bahwa dunia beserta seisinya
adalah sempurna. Tidak ada yang tidak beres, tidak ada yang bisa salah,
tenanglah, gembiralah, miliki keyakinan kepada Tuhan.
Dalam
praktiknya,visualisasi sebenarnya adalah proses menciptakan ide, bayangan
mental, atau gambaran di lubuk hati kita yang paling dalam. Ini merupakan cara
untuk bergerak memasuki tingkat kesadaran yang lain dan menanamkan gambaran
yang kita inginkan.Misalnya, ketika kita sakit, kita membayangkan diri kita
yang sehat dan bisa melakukan banyak aktifitas.
Pada pelaksanaannya,visualisasi harus didahului dengan relaksasi,karena hanya
dengan cara inilah kita dapat menyentuh energi bawah sadar dengan kuat. Ketika
kita berada dalam kondisi yang relaks dan hening secara mental, itulah saatnya
kita menggunakan imajinasi untuk memvisualisasikan sesuatu yang kita inginkan.
Semakin kuat keinginan kita, semakin focus energi yang kita arahkan ke bayangan
mental, sehingga potensi untuk mewujudkan bayangan ke dalam realitas fisik akan
lebih kuat.
Afirmasi atau self talk
Afirmasi di lakukan
dengan mengucapkan suatu hal dengan penuh keyakinan terhadap diri sendiri (
self talk ) untuk mencapai tujuan tertentu,kemudian merasakan dan
mewujudkannya.
Dalam pemprograman alam
bawah sadar,ada beberapa kaidah yang mesti dipatuhi dalam melakukan afirmasi,
yaitu menggunakan kalimat yang pendek dan jelas maksudnya. Kemudian diucapkan
dengan bahasa yang positif, misalnya, ”saya berani, ”selanjutnya, dirumuskan
dalam masa sekarang dan meyakini bahwa apa yang anda kehendaki itu pasti
terlaksana. Dan yang terpenting, kalimat anda itu di ulang-ulang,untuk member
waktu agar pernyataan anda tersebut meresap dan terekam kealam bawah sadar
kita.
Tambahkan emosi atau perasaan yang menyenangkan
Selain relaksasi,
visualisasi, dan afirmasi, hal yang tak kalah penting dalam melakukan
pemprograman kembali bawah sadar adalah keyakinan.
Agar proses pemprograman bawah sadar dapat lebih efektif, diperlukan emosi atau
perasaan yang positif atau perasaan yang menyenangkan.Ketika kita inginkan,
ciptakan sebuah rasa bahagia seolah-olah apa yang kita inginkan sudah tercapai.
Melakukan program alam
bawah sadar ini dilakukan terus menerus,sedikitnya tiga kali
sehari,masing-masing selama 20 menit sampai realitas yang kita harapkan tersebut
terwujud menjadi kenyataan.
Sebelum kita mengawali
tahapan program ulang (reprogramming) alam bawah sadar, kita perlu menentukan
terlebih dulu realitas/target yang kita harapkan secara jelas. Selanjutnya,cari
tempat nyaman untuk melakukan proses ini. Pilih tempat yang sunyi yang tidak
banyak ganguan.Kita harus berada dalam keadaan yang sangat releks. Jika perlu,
lakukan dulu latihan ringan untuk melepaskan atau merenggangkan otot-otot
kita.Setelah itu lakukan visualisasi dan afirmasi.
REPROGRAMMING
1. Duduk atau berbaring dengan nyaman dan relaks.Pejamkan mata,kalau perlu
diiringin music yang lembut yang membuat anda sangat relaks dan semua beban
anda terlepas.Atau gunakan CD .tarik napas panjang dan dalam. Rasakan udara
dingin memasuki yang seluruh tubuh dengan lobang hidung. Secara perlahan anda
memasuki kondisi gelombang otak alpha.Nikmati keadaan ini beberapa saat.
2. Kemudian ucapkan dalam hati afirmasi yang sudah anda buat, Misalnya, ”Saya
sembuh total dan saya bisa beraktifitas dengan bebas.”
3. Kemudian visualisasikan keadaan atau tujuan yang anda harapkan tersebut
kedalam layar mental anda. Bayangkan anda sudah sehat dan melakukan berbagai
aktifitas. Gambarkan dengan jelas sehingga anda benar-benar dapat melihat diri
anda sendiri dalam pikiran anda.
4. Sambil membayngkannya, tambahkan suasana hati atau perasaan positif yang
anda miliki ketika tujuan itu tercapai. Hati anda di penuhi rasa senang,
bahagia, dan syukur. Ambil napas panjang dan dalam, nikmati perasaan itu.
Nikmati gambaran visual dan perasaan hati yang menyertai suasana tersebut.
5. Setelah itu hitunglah secara perlahan dari 5,4,3,2,1 sambil menarik napas
yang panjang dan dalam pada saat hitungan. Setelah itu, bukalah mata anda.
Jika prose situ terjadi kurang dari 20 menit. ulangi beberapa kali lagi sampai
mencapai sekitar 20 menit. Lakukan terus secara tekun. Perlu diingat, semuanya
memerlukan proses dan waktu yang cukup untuk tumbuh dan terwujud menjadi
realitas baru yang kita harapkan.Selamat mencoba.
Subconsius Program
Pernah dengar perkataan alam bawah sadar tidak, maksud saya bukan
sesuatu yang bersifat gaib atau magic tapi alam bawah sadar di dalam fikirian
manusia. mungkin saya dan anda bukan orang pertama yang mempertanyakannya.
menurut diskusi dengan beberapa sahabat ternyata fikiran manusia itu dapat di
katakan sebuah perpustakaan yang cangih, atau mungkin lebih tepatnya mesin
search engine yang paling muhtahir, yang memiliki sistem oprating sistem
sendiri mungkin lebih canggih dari Windows Fiesta keluaran dari microsoft. nah
di suatu perpustakaan atau mesin pencari kita hanya bisa mengakses data atau
keyword yang kita cari, sisa data yang tidak terpancing keluar adalah terbentuk
database yang luar biasa dahsyatnya.
ibarat sebuah mesin pencari alam sadar adalah alam yang sedang kita gunakan
keyword/kata kuncinya atau jika tampilan yang muncul ketika kita menggunakan
sebuah mesin pencarian, sisanya tidak terlihat atau atau tidak terdekteksi
lagi, jadi alam sadar adalah alam yang ada saat suatu waktu kita perlukan.
itulah sebuah ilustrasi yang menurut saya menggambarkan tentang alam sadar dan
alam bawah sadar.
Lalu maksudnya apa kalau kita telah tahu tentang pengertian alam bawah sadar
dan alam sadar, nah sebenarnya alam bawah sadar ini memiliki kemampuan yang
luar biasa, pada kondisi-kondisi tertentu alam bawah sadar dapat bekerja, dan
kabarnya otak bawah sadar mempunyai kemampuan 7 kali lebih besar dibanding otak
sadar. Alam bawah sadar mengatur semua aktivitas hidup kita, bahkan saat kita
sedang tidur, antara lain bernafas dan mengatur denyut jantung.
Bagi anda yang sedang
berlatih berenang atau berlatih mengendari mobil, atau berlatih mengetik tanpa
melihat, sadarkah anda bahwa jika anda telah bisa melakukan hal-hal seperti
yang saya sebut diatas, maka yang terjadi adalah mekanisme pengerakan diri oleh
alam bawah sadar kita,
pembentukan alam bawah
sadar keahlian dapat dilalui melalu proses sebagai berikut:
- Proses tidak sadar/ tidak tahu
ketika pertama belajar
kita sombong dan merasa paling bisa, terkadang kita tak paham tentang apapun,
ingat untuk mengetahui kita perlu yang namanya belajar, hal ini sebagi
keyword/kata kunci dalam menjalanka alam bawah sadar kita. ingat saat pertama
belajar mengetik dengan dua tangan tanpa melihat apa yang terjadi kita sering
menganggap mudah, padahal ketika kita mencoba kita sering salah.
-Proses penyadaran
ketika kita tahu kita tidak bisa mengetik dengan dua tangan tanpa melihat maka
kita akan melakukan pembelajaran secara pelan-pelan mulai dari melihat letak
huruf, menghapal, dalam hal ini adanya prosese penyadaran dari sesuatu yang
tidak sadar
-Tahap Pemahiran
Ketika kita sudah bisa
mengetik dengan 2 tangan, sudah hapal letak huruf lalu kita akan berlatih agar
kita bisa mencapai suatu kemahiran tahap ini merupakan sebuah kesadaran
ternyata kita telah mahir untuk mengetik dengan dua tangan tanpa melihat
-Tahap membangun alam bawah sadar
Tahapan terakhir dari
proses ini adalah tahap merubah alam bawah sadar ke alam tidak sadar, loh kok,
ketika kita telah mahir mengetik dengan dua tangan tanpa melihat tanpa sadar
alam bawah sadar kita telah merekam atas kesadaran kemampuan yang kita telah
miliki, ketika kita telah berlatih berulang-ulang secara otomatis semua
berjalan dengan begitu saja, alam bawah sadar kita telah mengambil peranan
dalam penjalanan keahlian yang kita miliki rutinitas ini membentuk suatu
Kebiasaan yang dicatat dalam alam bawah sadar, yang selanjutnya dipergunakan
mengikuti kode pencatatan, mengikuti program yang telah tersusun, tanpa harus
menguras terlalu banyak energy dari kesadaran kita.
seperti contoh kasus mahir mengetik dengan dua tangan tanpa melihat akan
membuat kita menghemat energi, dengan tidak sebentar-sebentar melihat tombol
keyboard, atau menekan backspace untuk menghapusnya yang terjadi ketika kita
membaca sebuah tulisan/menterjemahkan ide semua akan mengalir begitu saja.
seperti yang saya bilang bahwa alam bawah sadar adalah sebuah data base
raksaksa yang memiliki sistem operasi yang paling canggih, seperti sebuah
sistem komputer yang rentan terhadap serangan virus, alam bawah sadar pun
rentan terhdap serangan virus, virus apa yang bisa merusak alam bawah sadar
kita, yaitu, virus ketakutan, panic, emosi yang berlebih, trauma dan fikiran
negatif lainya, kalau ada virus lalu adakah anti virusnya. jawabnya ada
antivirus yang paling hebat untuk menyelamatkan alam bawah sadar kita adalah
sikap positif dan Rasa percaya kepada diri sendiri.
bagaimana membangun antivirus rasa percaya diri adalah dengan meyakinkan diri
sendiri coba ucapkan dengan bahasa yang positif,misalnya,”saya bisa, Saya
berani” jangan ucapkan hal-hal yang menjadi virus alam bawah sadar anda
"saya bisa tapi...", "dia lebih baik dari saya",
"apakah benar saya bisa". Kalimat kalimat terakhir yang saya
contohkan akan merusak alam bawah sadar anda.
Supaya pemprograman bawah sadar dapat lebih cepat terjadi, seperti yang saya
tuliskan pada kalimat diatas bangun lah rasa percaya diri, perasaan nyaman
dengan diri sendiri, peraasaan bahagia, dan bayangkan apa yang anda ingin
raih/lakukan maka kalau hal tersebut dilakukan secara konsisten maka alam bawah
sadar anda akan menuntun anda menuju sebuah kesuksesan diperlukan emosi atau
perasaan yang positif atau perasaan yang menyenangkan. Ketika kita
inginkan,ciptakan sebuah rasa bahagia, buatlah sebuah keinginan yang besar
stentang sesuatu yang kita inginkan untuk tercapai. jadi untuk membangkitkan
alam bawah sadar anda adalah dengan membayangkan, merasakan apa yang kita
inginkan, rasakan dengan sejelas-jelasnya anda telah berhasil mewujudkan
keinginan anda. dan pasrah serta berdoa kepada tuhan YME, maka akan ada jalan
yang melintas dalam fikiran tentang bagai mana wewujudkanya, sebuah solusi yang
lahir setelah proses membayangkan, merasakan apa yang kita inginkan, adalah
sebuah jawaban dari alam bawah sadar anda, yang kemungkinan besar akan menuntun
anda pada sebuah kesuksesan yang anda inginkan.