Status Gunung Kerinci Bisa Berubah

Status Gunung Kerinci menunjukkan penurunan aktivitas. Hari ini hanya tercatat 106 kali gempa.
Aktivitas Gunung Kerinci, yang merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia, sejak beberapa hari terakhir mulai mengalami penurunan.

Bahkan terkadang gunung tersebut tidak menunjukkan adanya aktivitas sama sekali.Kepala Pos Pengamatan Gunung Kerinci, Herry Prasetyo, saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, sejak beberapa hari terakhir tidak terlihat adanya aktvitas yang menonjol di Gunung Kerinci."Ya, Gunung Kerinci saat ini aman-aman saja, bahkan aktivitasnya juga mengalami penurunan," ujar Herry Prasetyo, saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (20/9/2011).

Sumber

BELAJAR BERKATA KATA


ENTAH

Mata dan wajahnya bercahaya, seolah ia telah
menemukan aku sebagai murid yang penuh pengertian
lalu ia berseru: bagus !
Jika anda menempatkan kepercayaan pada kata-katamu sendiri
anda harus meninggalkan hukum-hukum dan tradisi-tradisi yang menyimpang

Hiduplah seperti burung-burung dalam sebuah tempat kosong dari segala
Kecuali hukum yang sempurna dari langit dan bumi
Percaya adalah suatu yang bagus, tapi menempatkan kepercayaan-kepercayaan
Kedalam pelaksanaan adalah suatu ujian kekuatan

Sebab, betapa banyak orang berbicara bagai gemuruh laut
Tapi hidup mereka dangkal dan mandek bagai rawa-rawa busuk
mereka terlelap dalam keremangan gua-gua raksasa,
Betapa banyak orang teriak keras-keras tapi cita-citanya tidak setinggi langit
mereka mati, mereka sekarat, mereka menjadi bangsa yang menunggu kematianya.


DRAMA KAMPUS

setiap pagi kami selalu melewati gerbang megah yang berdiri 
seperti sepasang kaki raksasa yang di penuhi bulu-bulu curiga
setiap pagi pula kami disapa penjaga
pahlawan yang berbudi keamanan tempat kami menuntut ilmu.

di bawah pohon-pohon teduh bangku-bangku semen
kami menceritakan segala kenikmatan
tak luput pinggul teman-teman wanita sebaya kami umpamakan
Irama masa depan dalam libido yang di tawan

setiap hari kami selalu disihir ilmu-ilmu gaib tentang masa depan,
masa depan seperti tak jauh dari guguran daun-daun kering dihalaman

kulit tembok gedung-gedung berwarna merah muda, atap-atapnya berwarna coklat
meski dihalau matahari warnanya tetap saja seperti bubur makanan bayi

tempat kami menimba air ilmu itu kini di kelilingi tembok-tembok tinggi
yang hampir melampaui kecerdasan hati kami
seperti benteng bergambar mata persegi empat dihiasi fosil-fosil burung
nuri sebagai hiasan tiang-tiang menara gading di koto ini
 

Tunggu Tubang Adat Semende


Perihal harta waris dalam agama Islam mendapat tempat yang layak. Bahkan, pengajaran soal ini merupakan salah satu bagian yang wajib dipelajari kaum muslimin
Perihal waris yang merupakan salah satu hal yang rumit ini memang semestinya dipahami dengan baik. Sebab terkadang kita mendengar bahwa ada keluarga yang sampai ribut karena bertengkar soal harta warisan. Soal aturan dalam Islam bahwa laki-laki mendapatkan setengah dari harta, juga sering menjadi titik picu rumah tangga bertengkar. Apalagi jika anak dari ahli waris sudah berkeluarga. Hasutan dari pihak istri dan tuntutan anak-anak akan makin menambah runyam permasalahan.
Dalam konteks ini, dalam ada istiadat orang Semende, ada yang namanya tunggu tubang. Tunggu tubang ini merupakan sistem kekeluargaan di mana hal untuk menjadi pewaris jatuh kepada pihak perempuan tertua.
Ini disebabkan adat Semendo menganut garis keturunan dari pihak ibu atau yang disebut matrilineal. Misalnya, seorang ayah memiliki tiga anak. Anak pertama atau si sulung berjenis kelamin laki-laki. Anak kedua perempuan serta anak ketiga
laki-laki. Nah, hak rumah dan tanah jatuh kepada anak perempuan yang urutannya kedua tadi. Akan tetapi, jika tidak ada anak perempuan bagaimana? Kalau ini yang terjadi, pewarisnya bisa diberikan kepada laki-laki tertua atau istri dari anak laki-laki tertua. Kalaupun masih ada yang perempuan, tetapi dia tidak mau, pilihan-pilihan tadi bisa jadi alternatif. Yang penting, jika syarat tidak ada perempuan dalam struktur anak dalam keluarga, semua harus dipecahkan dengan musyawarah, dengan mufakat, dengan pemusyawaratan. Jadinya demokratis. Pada titik inilah, letak demokratis adat dalam suku Semendo ini.
Umumnya orang Semendo mewariskan harta berupa tanah, sawah, dan rumah. Tanah di sini dalam artian yang bisa diusahakan secara produktif. Maka itu, terkenal bahwa orang Semendo itu punya banyak ladang, sawah, atau kebun. Bahkan, secara berseloroh, orang Semendo disebut “James Bond” atau jeme Semende besak di kebon. Maksudnya, orang Semendo besar di kebun.
Tanah yang ada ini harus diusahakan berproduksi, tidak boleh berhenti. Sebab, dari sinilah semua kebutuhan keluarga besar dipenuhi. Kenapa demikian? Karena, mereka yang mendapatkan tunggu tubang tidak boleh menjual harta dan rumah. Rumah itu akan menjadi rumah tua di mana anak beranak akan berkumpul jika ada acara besar keluarga. Rumah itu akan menjadi simbol bahwa bangunan itu menjadi benteng pertahanan terakhir dari semua garis keturunan. Tidak hanya itu juga, tanah yang ada dan terus berproduksi itu juga berguna kalau ada keluarga yang membutuhkan. Artinya, beban mereka yang menjadi tunggu tubang ini berat. Tanah dan rumah tidak boleh dijual, sementara mereka menghidupi keluarga sambil menjadi kepala keluarga jika ada yang membutuhkan uang. Bisa dikatakan wajib hukumnya bagi tunggu tubang untuk memenuhi semua kebutuhan sanak keluarganya. Contohnya begini. Keponakan tunggu tubang butuh biaya untuk sekolah sedangkan orang tua kandung sedang tidak punya uang. Dalam kondisi demikian, perempuan yang menjadi tunggu tubang itu wajib memberikan uang untuk kebutuhan keponakannya tersebut. Demikian pula jika ada yang membutuhkan.Kalaupun ada persoalan keluarga yang mendesak dan demikian penting, perempuan yang menjadi tunggu tubang juga harus ikut memfasilitasi agar persoalan itu segera diselesaikan.
Secara umum demikianlah sekelumit yang dimaksud dengan tunggu tubang. Kini, sesuai dengan judul pada tulisan yang dibuat ini, apakah dengan mekanisme adat yang demikian, masih relevan dengan kehidupan di masa sekarang. Penulis akan memberikan beberapa di antaranya.
Pertama, kita harus tetap memandang bahwa yang namanya aturan agama adalah mutlak. Adat harus bersendikan syariat. Benarlah kata mereka yang bersuku bangsa Minangkabau, yang mengatakan bahwa adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Adat itu sendinya syariat, sedangkan syariat itu adanya di kitab Allah atau Alquran.
Maka, kalau ada orang Semendo yang dengan kuat memegang tradisi agama Islam dengan tidak menganut paham tunggu tubang, kita juga harus bisa memandangnya secara bijak, itu pilihan, dan kita harus menghormati. Akan tetapi, buat mereka yang berkukuh bahwa ini adat dan harus diikuti, juga tidak menjadi masalah. Apalagi, meskipun sudah modern, tetap saja kebanyakan orang Semendo tetap menganut adat ini. Kalaupun tidak secara saklek, tetap saja orang tua sudah berpesan bahwa tanah dan rumah yang mengelola si anu sambil menunjuk anak perempuan tertuanya.Kedua, manfaat dari adanya rumah besar. Dengan ketiadaan hak dari tunggu tubang untuk menjual rumah dan tanah, berakibat pada terpeliharanya warisan yang bersejarah. Dengan adanya rumah tua, semua anak dan cucu masih dapat berkumpul. Rumah tua itulah yang menjadi perlambang bahwa meskipun sudah merantau jauh ke negara atau daerah lain, tetap ada satu rumah untuk berkumpul bersama. Inilah nikmatnya berkumpul bersama. Coba saja bandingkan dengan beberapa keluarga yang lain, yang begitu bapaknya meninggal, rumah dan tanah langsung dijual untuk dibagi-bagi. Akhirnya tidak ada lagi tempat untuk keluarga besar berkumpul. Lambang sejarah dalam keluarga juga hilang. Kenangan akan masa lalu tidak mampu lagi dihadirkan lantaran rumah sebagai simbolnya sudah hilang. Demikian pula dengan segenap peninggalan keluarga, mungkin foto, benda peninggalan, serta silsilah keluarga tidak ada lagi. Dari pengalaman penulis saja, kekerabatan orang Semendo ini cukup kuat. Ada bahkan seorang kerabat penulis yang membuat tembe. Tembe itu garis silsilah keluarga. Dari moyang hingga cicit. Sehingga, sampai ke masa yang akan datang, sampai ke beberapa garis keturunan, masih bisa dilacak siapa saja kerabat yang ada. Sebuah keuntungan yang luar biasa bukan, jika dilihat dari sisi aset keluarga. Dari sini, penulis beranggapan untuk masalah ini, ada baiknya adat ini dikembangkan. Semata-mata agar semua keluarga punya tempat untuk berkumpul.
Ketiga, pemecahan masalah juga mudah dilakukan. Adanya tanggung jawab yang besar dari tunggu tubang membuat permasalahan yang ada pada keluarga besar akan terpecahkan. Tentu saja harus melibatkan tetua dari keluarga, misalnya uwak atau paman. Sering juga kita mendengar bahwa ada keluarga yang sulit sekali untuk memecahkan persoalan lantaran tidak ada yang dituakan atau dimintakan saran. Dengan adanya tunggu tubang, terbuka peluang untuk memecahkan semua persoalan dalam rumah tangga.
Keempat, secara ekonomi, ada topangan. Dengan kewajiban untuk meneruskan kebun dan ladang yang ada, membawa pengaruh pada perekonomian keluarga besar. Memang bukan berarti keluarga yang menjadi tunggu tubang tidak bisa menikmati, dia tetap bisa menikmati, tetapi harus juga memikirkan masa depan pewarisnya.
Umumnya, dengan kebun kopi atau cengkih, bahkan kini cokelat, atau pula padi, secara ekonomi, keluarga tunggu tubang juga tidak kekurangan. Dengan berusaha, tentu dia akan berpikir untuk meneruskan harta dan tanah ini kepada anak perempuan berikutnya. Dari sini kita mendapat pelajaran bahwa adat ini juga “memaksa” orang tua untuk meninggalkan harta yang cukup. Tentu bukan dalam artian berpikir pragmatis soal harta, melainkan lebih kepada tanggung jawab bahwa begitu dia mati, rumah dan tanah tetap hars ada demi kelanjutan ekonomi keluarga. Model ini juga membawa pengaruh yang positif bahwa harta yang ada benar-benar pas peruntukkannya. Tidak dipakai untuk sesuatu yang mubazir. Atau, dijual untuk keperluan pribadi. Adanya aset ini penulis kira merupakan langkah maju dari berpikirnya orang-orang Semendo. Bahwa dia harus memikirkan betapa esok hari atau di tahun yang akan datang kehidupan akan sulit. Jika tidak ditinggalkan harta dan tanah–tentunya juga termaktub pemahaman agama dan moralitas yang baik–anak-cucu akan kesulitan dalam mengarungi kehidupan. Sebuah proses berpikir yang visioner dan sebaiknya memang harus terus dilakukan. Paling tidak dengan budaya tunggu tubang ini ada usaha agar ada yang ditinggalkan sepeninggal diri orang itu. Oleh sebab itu, dari sini saja, hemat penulis, tunggu tubang masih relevan untuk diteruskan.
Sulmin Dulsari, warga Bandar Lampung bersuku Semende
Kutipan Dari Surat Kabar Lampung
PAGI masih sangat dini, tetapi kesibukan di sebuah rumah di Desa Datar Lebar, Kecamatan Semende Darat Ulu, sekitar 100 kilometer dari kota Muara Enim, Sumatera Selatan, sudah dimulai.
RUMILASINAWATI (50) sibuk menjaga nyala kayu bakar di dalam tungku. Berulang kali dia meniupkan udara melalui sebatang bambu. Putrinya, Wahilah (27), sibuk mengaduk isi panci di atas tungku. Namun, aktivitasnya itu berulang kali dihentikan oleh tangisan Sariah, putrinya yang baru berusia dua pekan.
Mak Rum, Yu Wahilah, dan Sariah adalah tiga generasi perempuan yang akan mewarisi tradisi tunggu tubang dalam adat masyarakat Semende.
Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia terbitan LP3ES (1997) menyebutkan, Suku Semendo atau Semende berasal dari kata se yang berarti satu dan mende yang berarti induk atau ibu. Masyarakat suku ini terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Semende Darat yang bermukim di daerah Kabupaten Muara Enim, dan Semende Lembak yang bermukim di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Tempat bermukim masyarakat Semendo adalah dataran tinggi yang diapit jajaran Pegunungan Bukit Barisan. Dari segi administratif, wilayah itu termasuk dalam Kecamatan Semende Darat Ulu, Semende Darat Laut, dan Semende Darat Tengah.
Desa Datar Lebar berada di salah satu sudut Kecamatan Semende Darat Ulu. Di sebelah utara terdapat Desa Cahaya Alam, desa terakhir sekaligus paling utara dari jajaran desa di kecamatan itu. Satu-satunya jalan aspal yang menuju ke Datar Lebar diapit oleh deretan rumah panggung.
Dengan tradisi tunggu tubang yang mereka anut, dalam ensiklopedi tersebut masyarakat Semendo dikategorikan sebagai salah satu penganut prinsip kekerabatan matrilineal, sebagaimana masyarakat Minangkabau.
“Sesuai dengan tradisi tunggu tubang, anak perempuan paling tua menjadi pemegang hak warisan keluarga. Warisan berupa rumah dan sawah itu tidak boleh dijual,” papar Muhammad, suami Mak Rum.Anak perempuan tertua mengacu ke anak perempuan pertama yang dilahirkan dalam keluarga. Artinya, bisa jadi anak perempuan tertua itu dalam urutan keluarga memiliki kakak laki-laki.Tradisi yang telah berjalan selama ratusan tahun itu, lanjut Muhammad, bertujuan untuk memastikan bahwa harta keluarga berupa rumah dan sawah tetap bisa dimanfaatkan oleh seluruh anggota keluarga (jurai) dari generasi ke generasi.Tradisi ini agaknya didasarkan pada filosofi bahwa perempuanlah yang melahirkan kehidupan dan berasal dari rahim, maka perempuan pula yang dipercaya untuk memeliharanya.

Mak Rum adalah pewaris tunggu tubang generasi ketiga. Rumah panggung yang ditempati keluarga itu adalah rumah warisan yang sejak dahulu kala juga ditempati oleh nenek buyut mereka. Status Muhammad sebagai menantu yang menikahi pewaris tunggu tubang mengharuskannya “mengalah”, ikut tinggal di rumah warisan itu.
Sejumlah suku di Sumatera juga mengenal istilah semendo atau nyemendo. Dalam adat Orang Rimba, suku asli di Jambi, calon menantu laki-laki terlebih dulu diuji dengan mengabdi di keluarga pihak perempuan, sebelum para tetua mengizinkan mereka tinggal bersama.
Ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi laki-laki Semendo yang ingin menyunting gadis pewaris tunggu tubang. Pihak laki-laki harus menyerahkan perbie atau mahar kepada pihak perempuan. Bisa berupa seekor kerbau atau sapi, perhiasan emas, dan peralatan rumah tangga.
“Persyaratan ini harus dipenuhi. Kalau sampai akad nikah pihak laki-laki tidak bisa memberikan persyaratan itu, dihitung utang,” tutur Yu Wahilah.
TIDAK ada kepastian, sejak kapan tradisi tunggu tubang dijalankan oleh masyarakat Semendo. Para tetua di daerah itu menyebutkan daerah Semendo mulai dibuka sekitar tahun 1650. Syekh Nurqodim Al-Bahardin disebut sebagai pionir yang menurunkan masyarakat Semendo, yang mayoritas Muslim.
Thohlon Abdul Rauf dalam buku Jagad Basemah Lebar Semende Panjang (2001) menyebutkan, anak perempuan tertua sebagai pewaris tunggu tubang, harus mampu memaknai tugasnya sebagaimana yang disimbolkan dalam lambang adat Semendo.
Lambang itu terdiri atas guci yang yang berisi jala, kapak, tombak, dan ember penuh air. “Guci yang berisi berbagai peralatan itu, melambangkan seorang perempuan pewaris tunggu tubang harus mampu menyimpan segala rahasia keluarga, baik maupun aibnya,” ujar Muhammad.
Sebagai anak perempuan tertua, dia harus bisa tahan terhadap segala masalah dan menjadi ujung tombak pertahanan keluarga. Jika terjadi masalah, ibarat kapak dia harus mampu menyelesaikannya secara adil, tidak berat sebelah. “Dia juga harus mampu seperti jaring yang menghimpun seluruh anggota keluarga,” ucap Muhammad.Ketika orangtuanya telah sepuh atau meninggal, pewaris tunggu tubang bertanggung jawab atas kesejahteraan adik- adiknya yang masih tinggal di rumah itu. Dia harus mengelola sawah, yang hasilnya digunakan untuk membiayai keperluan anggota keluarga.Seandainya muncul permasalahan dalam keluarga, perempuan pewaris tunggu tubang harus mendengarkan pendapat saudara laki-lakinya. Anak laki-laki, dalam adat berkedudukan sebagai ahli meraje atau pihak yang dimintai pendapatnya atas suatu perkara. Biasanya keputusan atas masalah- masalah besar dilakukan oleh ahli meraje.
“Namun jika anggota keluarga yang beradik kakak itu jumlahnya banyak, bisa dilakukan perjanjian antarsaudara supaya tidak terjadi perselisihan tentang harta warisan yang lain,” kata Muhammad.
MENJADI seorang pewaris tunggu tubang tidak membuat seorang perempuan Semendo menjadi istimewa dan berkuasa. Dalam kehidupan sehari-hari, selain harus mengurus rumah tangganya sendiri, perempuan pewaris tunggu tubang dibebani tanggung jawab mengelola sawah dan kebun kopi.Kewajibannya sebagai penunggu rumah dan pengelola sawah warisan mengharuskan perempuan pewaris tunggu tubang “bertahan” di kampung halaman mereka. Namun, menurut Wahilah, perkembangan zaman memungkinkan bagi perempuan Semendo yang menjadi pewaris tunggu tubang untuk keluar dari rumah.
“Ada juga pewaris tunggu tubang yang tinggal di luar kampung karena bekerja. Tetapi, dia tetap harus mengupah orang untuk mengurus sawah, sedangkan rumah ditempati oleh anggota keluarganya,” ungkap Wahilah.
Menurut Wahilah, hal semacam ini tidak dipandang sebagai pelanggaran karena tidak diatur secara ketat dalam adat.Bagi perempuan-perempuan muda di Semendo, tradisi tunggu tubang di satu sisi menjadi semacam kungkungan baru untuk kemajuan mereka. Nasmah, misalnya, menyebutkan, kakak perempuannya yang menjadi pewaris tunggu tubang keberatan jika harus tinggal di kampung. “Katanya percuma sekolah tinggi-tinggi kalau hanya tinggal di rumah. Tetapi, kakak belum berani bilang ke ayah,” ujarnya.Tradisi tunggu tubang yang telah berjalan ratusan tahun berada di persimpangan pergulatan, antara mewujudkan aktualisasi diri dan menjalankan kewajiban adat bagi perempuan pewarisnya.

KETERGESAAN ; Wallace D Wattles


Manusia hidup tidak bisa lepas dari masalah, entah itu rumah tangga, masalah pekerjaan, masalah sosial, fisik, keuangan dan lain sebagainya. Semua mendesak untuk segera diselesaikan. Mungkin Anda mempunyai utang yang harus segera dibayar, atau kewajiban lain untuk dipenuhi. Ketika itu anda berada dalam  keadaan disharmoni, dan merasa segala sesuatu harus dikerjakan dengan segera dan sekaligus. Menghadapi hal itu, kebanyakan kita menjadi panik , mengikuti dorongan superfisial dan meninggalkan kebijakan Tuhan. Keyakinan Anda seolah olah berkembang hebat, dan meminimalkan campur tangan Tuhan. Padahal, dalam kondisi semacam itu, sebetulnya Tuhan sama terlibatnya dengan ketika suasana lebih santai. Tuhan tidak mundur sedikitpun hanya karena beban Anda sangat berat.
Ada kekuatan tak terhingga hidup dalam diri Anda, dan kekuatan yang sama ada di semua hal yang Anda iginkan. Kekuatan itu membawa apapun yang  Anda inginkan, datang kepada Anda. Dan membawa Anda kepada apa yang Anda inginkan itu. Inilah prinsip yang harus Anda sadari di dalam benak Anda. Proses tarik dorong Antara apa yang Anda pikirkan dengan apapun yang Anda inginkan itu sama kuatnya.  Oleh sebab itu, sebuah pikiran yang terus ditahan di dalam benak, pasti akan mendatangkan hal hal yang Anda inginkan, dan mengelompokkan mereka ke sekitar Anda. Sejauh Anda menahan pikiran Anda dengan benar, semua akan berjalan menurut pikiran Anda. Tidak ada yang bisa salah kecuali sikap pribadi Anda, dan sikap pribadi Anda tidak akan salah jika Anda percaya dan tidak takut.
Ketergesaan adalah ungkapan perasaan takut. Mereka yang tidak takut memiliki banyak waktu. Jika Anda bertindak dengan keyakinan yang sempurna, terhadap persepsi kebenaran Anda sendiri, Anda tidak akan pernah terlalu cepat atau terlalu lambat. Dan tidak akan ada yang salah. Jika segalanya tampak salah, jangan terganggu di dalam benak. Itu hanya tampilan luar. Tidak ada sesuatu yang bisa salah di dunia ini kecuali pikiran Anda sendiri. Dan Anda bisa salah kalau memasuki sikap mental yang keliru. Manakala Anda menemukan diri Anda merasa bersemangat, khawatir, atau memasuki sikap mental tegesa gesa, duduklah dan pikirkanlah kembali ; lakukan permainan apa saja, atau berliburlah. Pergilah melakukan perjalanan dan semua akan baik ketika Anda kembali. Begitu Anda masuk ke sikap mental tergesa gesa, Anda keluar dari sikap mental kehebatan. Ketergaesaan dan takut akan memutuskan hubugan Anda dengan akal universal. Anda tidak akan mendapat daya, kebijaksanaan, dan informasi sampai Anda tenang kembali. Dan jatuh ke sikap tergesa melenyapkan  prinsip kekuatan di dalam diri Anda.  Rasa takut mengubah kekuatan menjani kelemahan.
Ingatlah sikap yang tenang dan kekuatan adalah dua hal yang tidak terpisah. Akal yang tenang dan seimbang adalah akal yang kuat dan hebat. Akal yang tergesa dan gelisah adalah akal yang lemah. Manakala Anda jatuh ke sikap mental tergesa, Anda perlu tahu bahwa Anda telah kehilangan sudut pandang yang benar. Anda mulai memandang dunia atau sebagian dunia sebagai sesuatu yang tidak beres. Pada saat saat seperti ini pertimbangkanlah bahwa dunia beserta seisinya adalah sempurna. Tidak ada yang tidak beres, tidak ada yang bisa salah, tenanglah, gembiralah, miliki keyakinan kepada Tuhan.
(The Science of Being Great)

Alam bawah Sadar


Menggambarkan bayangan mental dengan visualisasi
Dalam praktiknya,visualisasi sebenarnya adalah proses menciptakan ide, bayangan mental, atau gambaran di lubuk hati kita yang paling dalam. Ini merupakan cara untuk bergerak memasuki tingkat kesadaran yang lain dan menanamkan gambaran yang kita inginkan.Misalnya, ketika kita sakit, kita membayangkan diri kita yang sehat dan bisa melakukan banyak aktifitas.

Pada pelaksanaannya,visualisasi harus didahului dengan relaksasi,karena hanya dengan cara inilah kita dapat menyentuh energi bawah sadar dengan kuat. Ketika kita berada dalam kondisi yang relaks dan hening secara mental, itulah saatnya kita menggunakan imajinasi untuk memvisualisasikan sesuatu yang kita inginkan. Semakin kuat keinginan kita, semakin focus energi yang kita arahkan ke bayangan mental, sehingga potensi untuk mewujudkan bayangan ke dalam realitas fisik akan lebih kuat.

Afirmasi atau self talk

Afirmasi di lakukan dengan mengucapkan suatu hal dengan penuh keyakinan terhadap diri sendiri ( self talk ) untuk mencapai tujuan tertentu,kemudian merasakan dan mewujudkannya.
Dalam pemprograman alam bawah sadar,ada beberapa kaidah yang mesti dipatuhi dalam melakukan afirmasi, yaitu menggunakan kalimat yang pendek dan jelas maksudnya. Kemudian diucapkan dengan bahasa yang positif, misalnya, ”saya berani, ”selanjutnya, dirumuskan dalam masa sekarang dan meyakini bahwa apa yang anda kehendaki itu pasti terlaksana. Dan yang terpenting, kalimat anda itu di ulang-ulang,untuk member waktu agar pernyataan anda tersebut meresap dan terekam kealam bawah sadar kita.

Tambahkan emosi atau perasaan yang menyenangkan

Selain relaksasi, visualisasi, dan afirmasi, hal yang tak kalah penting dalam melakukan pemprograman kembali bawah sadar adalah keyakinan.

Agar proses pemprograman bawah sadar dapat lebih efektif, diperlukan emosi atau perasaan yang positif atau perasaan yang menyenangkan.Ketika kita inginkan, ciptakan sebuah rasa bahagia seolah-olah apa yang kita inginkan sudah tercapai.
Melakukan program alam bawah sadar ini dilakukan terus menerus,sedikitnya tiga kali sehari,masing-masing selama 20 menit sampai realitas yang kita harapkan tersebut terwujud menjadi kenyataan.
Sebelum kita mengawali tahapan program ulang (reprogramming) alam bawah sadar, kita perlu menentukan terlebih dulu realitas/target yang kita harapkan secara jelas. Selanjutnya,cari tempat nyaman untuk melakukan proses ini. Pilih tempat yang sunyi yang tidak banyak ganguan.Kita harus berada dalam keadaan yang sangat releks. Jika perlu, lakukan dulu latihan ringan untuk melepaskan atau merenggangkan otot-otot kita.Setelah itu lakukan visualisasi dan afirmasi.


REPROGRAMMING

1. Duduk atau berbaring dengan nyaman dan relaks.Pejamkan mata,kalau perlu diiringin music yang lembut yang membuat anda sangat relaks dan semua beban anda terlepas.Atau gunakan CD .tarik napas panjang dan dalam. Rasakan udara dingin memasuki yang seluruh tubuh dengan lobang hidung. Secara perlahan anda memasuki kondisi gelombang otak alpha.Nikmati keadaan ini beberapa saat.

2. Kemudian ucapkan dalam hati afirmasi yang sudah anda buat, Misalnya, ”Saya sembuh total dan saya bisa beraktifitas dengan bebas.”

3. Kemudian visualisasikan keadaan atau tujuan yang anda harapkan tersebut kedalam layar mental anda. Bayangkan anda sudah sehat dan melakukan berbagai aktifitas. Gambarkan dengan jelas sehingga anda benar-benar dapat melihat diri anda sendiri dalam pikiran anda.

4. Sambil membayngkannya, tambahkan suasana hati atau perasaan positif yang anda miliki ketika tujuan itu tercapai. Hati anda di penuhi rasa senang, bahagia, dan syukur. Ambil napas panjang dan dalam, nikmati perasaan itu. Nikmati gambaran visual dan perasaan hati yang menyertai suasana tersebut.

5. Setelah itu hitunglah secara perlahan dari 5,4,3,2,1 sambil menarik napas yang panjang dan dalam pada saat hitungan. Setelah itu, bukalah mata anda.

Jika prose situ terjadi kurang dari 20 menit. ulangi beberapa kali lagi sampai mencapai sekitar 20 menit. Lakukan terus secara tekun. Perlu diingat, semuanya memerlukan proses dan waktu yang cukup untuk tumbuh dan terwujud menjadi realitas baru yang kita harapkan.Selamat mencoba.
Subconsius Program

Pernah dengar perkataan alam bawah sadar tidak, maksud saya bukan sesuatu yang bersifat gaib atau magic tapi alam bawah sadar di dalam fikirian manusia. mungkin saya dan anda bukan orang pertama yang mempertanyakannya. menurut diskusi dengan beberapa sahabat ternyata fikiran manusia itu dapat di katakan sebuah perpustakaan yang cangih, atau mungkin lebih tepatnya mesin search engine yang paling muhtahir, yang memiliki sistem oprating sistem sendiri mungkin lebih canggih dari Windows Fiesta keluaran dari microsoft. nah di suatu perpustakaan atau mesin pencari kita hanya bisa mengakses data atau keyword yang kita cari, sisa data yang tidak terpancing keluar adalah terbentuk database yang luar biasa dahsyatnya.

ibarat sebuah mesin pencari alam sadar adalah alam yang sedang kita gunakan keyword/kata kuncinya atau jika tampilan yang muncul ketika kita menggunakan sebuah mesin pencarian, sisanya tidak terlihat atau atau tidak terdekteksi lagi, jadi alam sadar adalah alam yang ada saat suatu waktu kita perlukan. itulah sebuah ilustrasi yang menurut saya menggambarkan tentang alam sadar dan alam bawah sadar.

Lalu maksudnya apa kalau kita telah tahu tentang pengertian alam bawah sadar dan alam sadar, nah sebenarnya alam bawah sadar ini memiliki kemampuan yang luar biasa, pada kondisi-kondisi tertentu alam bawah sadar dapat bekerja, dan kabarnya otak bawah sadar mempunyai kemampuan 7 kali lebih besar dibanding otak sadar. Alam bawah sadar mengatur semua aktivitas hidup kita, bahkan saat kita sedang tidur, antara lain bernafas dan mengatur denyut jantung.

Bagi anda yang sedang berlatih berenang atau berlatih mengendari mobil, atau berlatih mengetik tanpa melihat, sadarkah anda bahwa jika anda telah bisa melakukan hal-hal seperti yang saya sebut diatas, maka yang terjadi adalah mekanisme pengerakan diri oleh alam bawah sadar kita,
pembentukan alam bawah sadar keahlian dapat dilalui melalu proses sebagai berikut:

- Proses tidak sadar/ tidak tahu

ketika pertama belajar kita sombong dan merasa paling bisa, terkadang kita tak paham tentang apapun, ingat untuk mengetahui kita perlu yang namanya belajar, hal ini sebagi keyword/kata kunci dalam menjalanka alam bawah sadar kita. ingat saat pertama belajar mengetik dengan dua tangan tanpa melihat apa yang terjadi kita sering menganggap mudah, padahal ketika kita mencoba kita sering salah.

 
-        Proses penyadaran

ketika kita tahu kita tidak bisa mengetik dengan dua tangan tanpa melihat maka kita akan melakukan pembelajaran secara pelan-pelan mulai dari melihat letak huruf, menghapal, dalam hal ini adanya prosese penyadaran dari sesuatu yang tidak sadar

-     Tahap Pemahiran
Ketika kita sudah bisa mengetik dengan 2 tangan, sudah hapal letak huruf lalu kita akan berlatih agar kita bisa mencapai suatu kemahiran tahap ini merupakan sebuah kesadaran ternyata kita telah mahir untuk mengetik dengan dua tangan tanpa melihat

-     Tahap membangun alam bawah sadar

Tahapan terakhir dari proses ini adalah tahap merubah alam bawah sadar ke alam tidak sadar, loh kok, ketika kita telah mahir mengetik dengan dua tangan tanpa melihat tanpa sadar alam bawah sadar kita telah merekam atas kesadaran kemampuan yang kita telah miliki, ketika kita telah berlatih berulang-ulang secara otomatis semua berjalan dengan begitu saja, alam bawah sadar kita telah mengambil peranan dalam penjalanan keahlian yang kita miliki rutinitas ini membentuk suatu Kebiasaan yang dicatat dalam alam bawah sadar, yang selanjutnya dipergunakan mengikuti kode pencatatan, mengikuti program yang telah tersusun, tanpa harus menguras terlalu banyak energy dari kesadaran kita.

seperti contoh kasus mahir mengetik dengan dua tangan tanpa melihat akan membuat kita menghemat energi, dengan tidak sebentar-sebentar melihat tombol keyboard, atau menekan backspace untuk menghapusnya yang terjadi ketika kita membaca sebuah tulisan/menterjemahkan ide semua akan mengalir begitu saja.

seperti yang saya bilang bahwa alam bawah sadar adalah sebuah data base raksaksa yang memiliki sistem operasi yang paling canggih, seperti sebuah sistem komputer yang rentan terhadap serangan virus, alam bawah sadar pun rentan terhdap serangan virus, virus apa yang bisa merusak alam bawah sadar kita, yaitu, virus ketakutan, panic, emosi yang berlebih, trauma dan fikiran negatif lainya, kalau ada virus lalu adakah anti virusnya. jawabnya ada antivirus yang paling hebat untuk menyelamatkan alam bawah sadar kita adalah sikap positif dan Rasa percaya kepada diri sendiri.

bagaimana membangun antivirus rasa percaya diri adalah dengan meyakinkan diri sendiri coba ucapkan dengan bahasa yang positif,misalnya,”saya bisa, Saya berani” jangan ucapkan hal-hal yang menjadi virus alam bawah sadar anda "saya bisa tapi...", "dia lebih baik dari saya", "apakah benar saya bisa". Kalimat kalimat terakhir yang saya contohkan akan merusak alam bawah sadar anda.

Supaya pemprograman bawah sadar dapat lebih cepat terjadi, seperti yang saya tuliskan pada kalimat diatas bangun lah rasa percaya diri, perasaan nyaman dengan diri sendiri, peraasaan bahagia, dan bayangkan apa yang anda ingin raih/lakukan maka kalau hal tersebut dilakukan secara konsisten maka alam bawah sadar anda akan menuntun anda menuju sebuah kesuksesan diperlukan emosi atau perasaan yang positif atau perasaan yang menyenangkan. Ketika kita inginkan,ciptakan sebuah rasa bahagia, buatlah sebuah keinginan yang besar stentang sesuatu yang kita inginkan untuk tercapai. jadi untuk membangkitkan alam bawah sadar anda adalah dengan membayangkan, merasakan apa yang kita inginkan, rasakan dengan sejelas-jelasnya anda telah berhasil mewujudkan keinginan anda. dan pasrah serta berdoa kepada tuhan YME, maka akan ada jalan yang melintas dalam fikiran tentang bagai mana wewujudkanya, sebuah solusi yang lahir setelah proses membayangkan, merasakan apa yang kita inginkan, adalah sebuah jawaban dari alam bawah sadar anda, yang kemungkinan besar akan menuntun anda pada sebuah kesuksesan yang anda inginkan.