The Flight Of The Phoenix
- Genre: Action | Adventure | Drama
- Tanggal Rilis: 17 December 2004 (USA)
- Sutradara: John Moore
- Penulis: Lukas Heller, Scott Frank
- Pemain: Dennis Quaid, Miranda Otto and Giovanni Ribisi
PAKU BUMI DAN PERGERAKAN GUNUNG
"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal dia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS An-Naml : 88)
Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling menjauhi.
Para ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun 1980, yakni 50 tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah dikemukakan oleh Wegener dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915, sekitar 500 juta tahun lalu seluruh tanah daratan yang ada di permukaan bumi awalnya adalah satu kesatuan yang dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di kutub selatan.
Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang masing-masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau benua raksasa ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia, Antartika dan India . Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri dari Eropa, Amerika Utara dan Asia, kecuali India . Selama 150 tahun setelah pemisahan ini, Gondwana dan Laurasia terbagi menjadi daratan-daratan yang lebih kecil.
Benua-benua yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea telah bergerak pada permukaan Bumi secara terus-menerus sejauh beberapa sentimeter per tahun. Peristiwa ini juga menyebabkan perubahan perbandingan luas antara wilayah daratan dan lautan di Bumi.
Pergerakan kerak Bumi ini diketemukan setelah penelitian geologi yang dilakukan di awal abad ke-20. Para ilmuwan menjelaskan peristiwa ini sebagaimana berikut:
Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi atas lapisan-lapisan yang disebut lempengan. Terdapat enam lempengan utama, dan beberapa lempengan kecil. Menurut teori yang disebut lempeng tektonik, lempengan-lempengan ini bergerak pada permukaan bumi, membawa benua dan dasar lautan bersamanya. Pergerakan benua telah diukur dan berkecepatan 1 hingga 5 cm per tahun. Lempengan-lempengan tersebut terus-menerus bergerak, dan menghasilkan perubahan pada geografi bumi secara perlahan. Setiap tahun, misalnya, Samudera Atlantic menjadi sedikit lebih lebar. (Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; General Science, Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 30)
Ada hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam ayat tersebut Allah telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya perjalanan awan. (Kini, Ilmuwan modern juga menggunakan istilah "continental drift" atau "gerakan mengapung dari benua" untuk gerakan ini. (National Geographic Society, Powers of Nature, Washington D.C., 1978, s.12-13)
Tidak dipertanyakan lagi, adalah salah satu kejaiban Al Qur’an bahwa fakta ilmiah ini, yang baru-baru saja ditemukan oleh para ilmuwan, telah dinyatakan dalam Al QUR'AN.
BENARKAH Riaz Ahmed Gohar Shahi ADALAH IMAM MAHDI
At the age of twenty, when he was the owner of FQ Steel Industries, Shahi began to search for spirituality , seeking out the saints and dervishes of the time. Pada usia dua puluh, ketika ia pemilik FQ Industri Baja, Shahi mulai mencari , mencari para dan dari waktu. Eventually he became disillusioned in this search, and, disappointed in not receiving spiritual benevolence, he returned to work. Akhirnya ia menjadi kecewa dalam pencarian ini, dan, kecewa tidak menerima kebajikan rohani, ia kembali bekerja. Gohar Shahi then married and had three children. Gohar Shahi kemudian menikah dan memiliki tiga anak.
Gohar Shahi left his work, family and parents and went to Shorkot , where he read the book Noor ul Huda ( Light of Guidance ), written by Sultan Bahu . Gohar Shahi meninggalkan pekerjaannya, keluarga dan orang tua dan pergi ke Shorkot , di mana ia membaca buku Noor ul Huda (Cahaya Bimbingan), yang ditulis oleh Sultan Bahu . He then went to Sehwan Sharif for self-mortification and peace of heart, and spent a period of three years in the mountains of Sehwan Sharif and the forest of Laal Bagh in self-purification. Dia kemudian pergi ke Sehwan Sharif untuk penyiksaan diri dan kedamaian hati, dan menghabiskan masa tiga tahun di pegunungan Sehwan Sharif dan hutan Laal Bagh dalam pemurnian diri.