Menteri Energi Lapor Presiden

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Darwin Zahedy Saleh, menyatakan sudah melaporkan kericuhan di PT Freeport Indonesia kepada Presiden. Urusan keamanan, kata dia, menjadi wewenang Menteri Koordinator Politik dan Hukum dan Keamanan. Yang menjadi urusan dia jika perusahaan tambang itu terganggu produksinya.  “Staf ahli kami terus memantau. Mereka sudah ada di Papua,” kata Darwin, Senin, 10 Oktober 2011.

Demonstrasi Pekerja PT Freeport  mengakibatkan pengunjuk rasa tewas dan lima luka akibat tertembak. Mereka dilarikan di Rumah Sakit Umum Mimika, Papua. "Semuanya karena tembakan," kata petugas medis yang tak mau disebutkan namanya kepada Tempo.

Unjuk rasa di Terminal Gorong-Gorong, Timika, berubah menjadi amuk massa. Polisi menghalangi para pekerja yang terus merangsek sehingga terjadi bentrokan. Massa membakar tiga truk kontainer berisi bahan makanan milik Freeport. Dari pantauan Tempo di terminal, truk kontainer masih mengepulkan asap pada siang hari. Belum ada petugas pemadam kebakaran datang.

Bentrokan juga mengakibatkan enam polisi luka di bagian kepala karena terkena lemparan batu pengunjuk rasa. Mereka dirawat di Rumah Sakit Mitra Masyarakat. "Kami akan terus memantau situasi di lapangan," kata juru bicara Polda Papua Komisaris Besar Wachyono.

Juru Bicara Freeport, Ramdani Sirait, menyesalkan kejadian ini. Menurut dia, ada sekelompok orang yang sedang mogok dan datang ke terminal Gorong-Gorong untuk mengganggu keberangkatan karyawan Freeport yang akan kembali bekerja. Kelompok itu berusaha masuk ke terminal bus. Polisi memblokir akses mereka dan bentrok.

“Kami terus bekerja dengan kepolisian setempat untuk menangani tindakan ini agar karyawan di Timika bisa kembali bekerja,” kata dia melalui surat elektronik.

0 Response to "Menteri Energi Lapor Presiden"

Posting Komentar