Buku hasil penelitian selama lebih dari dua tahun yang mengambil sampel di 24 kota yang tersebar di 17 provinsi ini berhasil mengurai benang merah antara asal-usul, ideologi, agenda, dan cara pengoperasiannya di Indonesia. Kelompok ini diidentifikasi sebagai kelompok keagamaan yang berusaha memperjuangkan ideologi Wahabi dan Ikhwanul Muslimin yang muncul di Timur Tengah. Dengan strategi khusus, mereka berhasil menyusup ke bidang-bidang kehidupan bangsa ini, terutama ke ormas-ormas yang selama ini dinilai moderat dan toleran seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Mereka juga makin berkembang di institusi-institusi pendidikan seperti sekolah dan perguruan-perguruan tinggi.
Buku ini juga melampirkan sejumlah fakta terkait respon dua ormas besar terhadap "tren penyusupan" ini. Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerbitkan SKPP No. 149/Kep/I.0/B/2006 untuk menyelamatkan Persyarikatan dari infiltrasi partai politik berlabel gerakan dakwah. Begitupun Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Mereka mengeluarkan fatwa bahwa ide Khilafah Islamiyah yang didengung-dengungkan sebuah kelompok Islam tak mempunya rujukan teologis, baik dalam Al-Quran dan Hadits.
Sejumlah tokoh penting terlibat dibuku ini. Mereka adalah K.H. Abdurahman Wahid (Presiden RI ke-4 dan Ketua PBNU), Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif (mantan Ketua PP Muhammadiyah), K.H. A. Mustofa Bisri (budayawan dan tokoh NU), dan Abdul Munir Mulkhan (dosen UIN Yogyakarta dan tokoh Muhammadiyah).
Buku ini layak dan penting dibaca bagi siapa saja yang hendak mengetahui sepak terjang kelompok transnasional ini, terutama bagi mereka yang hendak mempertahankan idelogi Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Download buku jilid I dan jilid II revisi
galang
0 Response to "Ilusi Negara Islam; Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia JILID II"
Posting Komentar